Langsung ke konten utama

Unggulan

Kala Ombak Menyapu dan Bangunkan Mimpiku

Masih jelas dalam ingatanku tergambar peristiwa maha dahsyat yang memorak-porandakan Banda Aceh kala itu. Gempa bumi dan Tsunami yang melanda Tanah Rencong itu seakan menghukum dan mengingatkan setiap insan akan kuasa-Nya. Peristiwa tersebut menjadikan wajah Serambi Makkah murung dan dirundung kesedihan yang mendalam. Tangis dan teriakan seorang anak memanggil ibunya seakan mengoyak tabir-tabir kesunyian malam. Bangunan-bangunan yang berdiri kokoh pun lenyap dalam sekejap oleh gelombang besar tersebut. Banyak sekolah-sekolah yang hancur bahkan tak berwujud lagi bentuknya. Gambaran peristiwa tersebut telah tersimpan dalam memori kehidupan yang tak terlupakan.             Sering kita mendengar ungkapan bahwa pelangi pasti akan muncul setelah hujan bukan? Ya, bencana Tsunami memang telah mengakibatkan banyak kerusakan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun berkat kejadian itu, saat ini berdiri 3 lokasi Sekolah Sukma Bangsa di Propinsi Aceh. Sekolah ini mengisi kebutuhan sarana pendidika

Pro Kontra Nepotisme: Menilai Kredibilitas Anggota Keluarga


    
Nepotisme adalah p
ilih kasih yang ditunjukkan kepada sanak saudara, pengangkatan untuk jabatan tinggi, (1662, Fr. Népotisme). Awalnya, istilah ini adalah hak istimewa yang diberikan kepada "keponakan Paus" yang merupakan eufemisme untuk putra alami. Namun pada zaman sekarang ini lebih kurang artinya adalah mendahulukan anggota keluarganya terlebih dahulu untuk menduduki suatu jabatan.

    Hal ini bermaksud agar anggota keluarga dari pemimpin tersebut ikut bergabung dalam suatu kepemerintahan di dalam kekuasaanya. Mungkin hal bisa dibilang positif bila saja pengangkatan anggota keluarganya dapat berdampak baik bagi masyarakat, sehingga tidak terjadi dugaan-dugaan yang menyalahkan kepemerintahan. Tetapi lebih sering lagi nepotisme ini awalnya dapat mengakibatkan sangkaan yang buruk terlebih dahulu, yaitu pementingan keluarga sendiri untuk menjadi seorang petinggi. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena suatu alasan, agar suatu kekuasaan dapat dipegang oleh anggota dari keluarganya sendiri seperti yang telah terjadi beberapa tehun silam. Sehingga perasaan curiga yang negatif tentang nepotisme terus merasuki pikiran mereka. Namun bagaimana bila anggota keluarga yang dipilihnya tersebut memang memiliki kemampuan dan berguna, sehingga dapat membantu pemerintahan?

    Namun pada sisi lain misalnya, pengambilan pembantu dari kalangan sendiri selain penghematan efisiensi waktu juga mempertinggi kesolidan tim kerja dan tentu saja rasa kekeluargaan akan tetap selalu ada. Dan harus kita pahami rasa berkeluarga adalah perasaan yang indah dan mententramkan di tengah arus kehidupan materialis dan kapitalis seperti sekarang. Mau tidak mau kita tetap harus mengakui bahwasanya ikatan darah adalah ikatan yang hanya bisa diputuskan apabila seseorang mati. Batasan-batasan untuk menentukan suatu hal menempatkan beberapa keluarga dalam sistem kekuasaan haruslah diberi batasan dan alasan yang jelas dan logis untuk mengkategorikannya dalam kelompok nepotisme negatif. Batasan ini harus ada dahulu dalam menanggulangi secara tuntas tentang permasalahan nepotisme.

    Bila tanpa alasan yang jelas lewat pemilihan anggota keluarganya, maka akan terjadi kurang lebih seperti pemberontakan dan kerusuhan. Oleh karena itu seorang pemimpin dalam konteks ini haruslah dapat mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan tersebut. Agar kesalahpahaman tentang nepotisme dapat diatasi. Tetapi itulah yang menjadi permasalahannya, dengan cara apa seorang pemimpin dapat meyakinkan masyarakat bahwa yang dipilihnya itu adalah memang pilihan yang tepat, sedangkan kemampuan seseorang itu adalah sesuatu yang abstrak yang tak dapat dilihat dari luar?

 

Referensi:

Berghe, Van Der, L,Pierre, and Peter,Karl. 1988. “Huterites and Kibbutznik: A Tale of Nepotistic Communism” in MAN, New Series, Vol.23 No.3

http://www.jstor.org/pss/2803264

Boedijono, Arief. 2005. Nepotisme Dalam Sorotan: refleksi diskursus pemikiran tentang nilainya. ITS Surabaya

http://dictionary.reference.com/browse/nepotism

http://www.culturegates.info/cg/files/49/en/maya.pdf

Komentar